Sunday, October 09, 2011

Batas Normal CPU Temperatur Processor

CPU Temperatur
AMD Athlon Series

AMD Athlon (socket) up to 1Ghz 90°C
AMD Athlon (slot) all speeds 70°C
AMD Athlon Thunderbird 1.1Ghz+ 95°C
AMD Athlon MP 1.33Ghz+ 95°C
AMD Athlon XP 1.33Ghz+ 90°C
AMD Athlon XP T-Bred upto 2100+ 90°C
AMD Athlon XP T-Bred over 2100+ 85°C
AMD Athlon XP Barton 85°C
AMD Athlon 64 70°C
AMD Athlon 64 (Socket 939, 1.4 volts) 65°C
AMD Athlon 64 FX (sledgehammer) 70°C
AMD Athlon FX (San Diego + Toledo + Windsor) 63°C
AMD Athlon X2 (Manchester + Toledo) 65°C
AMD Athlon X2 (Windsor) 70°C-72°C (1.35v – 1.25v)
AMD Athlon X2 (Brisbane) 78°C (1.25v)

AMD Phenom

AMD Phenom 70°C
AMD Phenom X3 70°C
AMD Phenom X4 (9100, 9750, 9850) 61°C
AMD Phenom X4 (9550, 9650) 70°C

AMD Sempron

AMD Sempron (T-bred/Barton core) 90°C
AMD Sempron (Paris core) 70°C
AMD Sempron (Manila) 69°C/78°C Model dependant
AMD Mobile Sempron 95°C


Intel Pentium D

Pentium D (Smithfield 805, 820) 63°C
Pentium D (Smithfield 830, 840) 69.8°C
Pentium D (Presler 915, 920, 930, 945, 960) 63.4°C
Pentium D (Presler 940, 950) 68.6°C

Intel Celeron Series

Celeron D (Prescott) 67°C
Celeron D (Cedar Mill) 69.2°C
Mobile Celeron 100°C

Intel Core 2 Duo

Intel core 2 Duo (Conroe E4300, E4400, E6300, E6400) 61.4°C
Intel Core 2 Duo (Conroe E4500, E4600, E4700) 73.3°C
Intel Core 2 Duo (Conroe E6320, E6420, E6540, E6550, E6600, E6700, E6750, E6850) 60.1°C
Intel Core 2 Duo (Wolfdale) 72.4°C
Mobile Core 2 Duo 100°C

Intel Core 2 Extreme

Intel Core 2 Extreme (Conroe) 60.4°C
Intel Core 2 Extreme (Kentsfield Q6700) 71°C
Intel Core 2 Extreme (Kentsfield Q6600) 62.2°C
Intel Core 2 Extreme (Kentsfield QX6700, QX6850) 64.5°C
Intel Core 2 Extreme (Kentsfield QX6800) 54.8°C
Intel Core 2 Extreme (Yorkfiled Q9300, Q9450, Q9550) 71.4°C
Intel Core 2 Extreme (Yorkfield QX9650) 64.5°C
Intel Core 2 Extreme (Yorkfield QX9770) 55.5°C
Intel Core 2 Extreme (Hypertown QX9775) 63°C

Intel Itanium 2

Intel Itanium 2 below 1Ghz 66°C
Intel Itanium 2 1Ghz – 1.6Ghz 83°C

Thursday, October 06, 2011

SMS Premium Penyedot Pulsa

Akhir-akhir ini media sering sekali memberitakan keluhan pelanggan operator seluler yang pulsanya tiba-tiba berkurang diakibatkan layanan SMS Premium padahal pelanggan tersebut tidak menghendaki layanan tersebut, sebenarnya masalah ini sudah sering terjadi sejak lama, hanya mungkin akhir-akhir ini semakin marak dan ditambah dengan aksi demo protes beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa yang merasa dirugikan dengan layanan SMS Premium yang sebenarnya tidak mereka kehendaki, hingga mengurangi pulsa pelanggan. Lalu bagaimana semua ini bisa terjadi?

Dalam beberapa tahun terakhir ini bermunculan acara quiz berhadiah yang ditayangkan tengah malam dan dibawakan oleh wanita-wanita cantik di televisi dimana dalam acara tersebut kita harus mendaftar atau ketik REG untuk mengikuti quiz tersebut, atau ada juga layanan SMS yang sering muncul di iklan seperti REGramal REGayu ting2 dsb. Sebenarnya tidak ada masalah dalam layanan tersebut dan mereka sebenarnya tidak melakukan praktek penipuan secara langsung, tetapi kadang pelanggan sering lupa unregister atau UNREG layanan tersebut, atau bahkan tidak tahu cara unreg-nya, karena biasanya cara untuk me-UNREG layanan ditampilkan dengan huruf yang sangat kecil.

Modus terbaru akhir-akhir ini adalah sebuah SMS pancingan melalui celah operator seluler, dimana content Provider berusaha memancing pengguna layanan seluler untuk berlangganan layanan premium mereka, saya sering sekali menerima sms tersebut, bahkan hampir setiap hari. Isi SMS-nya biasanya seperti berikut ini :

Pelanggan dengan No. 081******** Selamat anda mendapatkan Bonus ! Silakan Ambil atau check di *393*7# Gratis dan dapatkan hadiah menarik lainnya.. 2Rb/sms.

Saya pernah iseng-iseng mencobanya disaat saldo pulsa saya Rp.0, ada kata gratis pada saat mengecheck/ambil hadiah, sedangkan di akhir ada kata 2rb/sms. Sms tersebut memang tidak menipu tapi sangat memancing. Pada saat mengecheck memang pelanggan tidak dikenakan pulsa sama sekali, tetapi dengan mengecheck tersebut, otomatis nomor pelanggan mendaftar ke layanan SMS Premium sebesar 2rb/sms yang diterima, biasanya setelah mengecheck content tidak akan langsung diterima dan pulsa tentunya tidak berkurang, biasanya content diterima beberapa jam kemudian atau ke esokan harinya, dan saya pernah mengalaminya setelah keesokan harinya saya mengisi pulsa, beberapa jam kemudian saya menerima sms berita dan sayapun sebenernya merasa tidak membutuhkan berita tersebut, setelah itu saya check pulsa dan ternyata saldo pulsa saya berkurang sebesar 2rb, langsung saja saya balas sms dari content provider tersebut dengan balasan UNREG, beberapa saat kemudian saya menerima sms notifikasi bahwa anda telah berhenti berlangganan layanan ini, sebagai catatan saya tidak tahu sebenarnya cara UNREG di layanan tersebut, karena rata-rata layanan mempunyai format UNREG jadi saya kirim saja SMS UNREG, dan sayapun tidak menerima lagi content dan pulsa saya tidak berkurang lagi.

Akhir-akhir ini saya sering mendapatkan Broadcast di Messenger dan beberapa berita di media bahwa jika menerima sms dengan isi sms seperti :

Tolong Kirim uangnya ke rekening Bank *** a/n *** No.Rek :9324****1234 sms saja jika uangnya sudah dikirim.

Menurut Broadcast message tersebut kita dilarang untuk membalas apapun ke no pengirim tersebut, karena jika kita membalas sms tersebut baik sms becanda, menghujat si pengirim, maka nomor kita akan otomatis terdaftar ke Premium SMS dan nomor kita tidak akan bias unregistrasi layanan tersebut. Saya hanya tersenyum saja membacanya, karena menurut saya hal tersebut 99 % tidak mungkin. Pertama pengirim sms tersebut rata-rata adalah dari long number 081****** seperti nomor dari pelanggan seluler biasa, bukan dari nomor 4 digit yang biasa digunakan oleh Content Provider. Lagipula Walaupun kita mengirim SMS balasan ke nomor 4 digit pasti akan ditolak jika sms yang kita kirim isinya tidak sesuai format yang sudah ditentukan Content Provider, jadi kabar tersebut bias saya simpulkan 99 % Hoax, tapi tetap harus waspada ya.

Untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya Kemenkominfo dan BRTI seharusnya serius mengawasi Content Provider dan menindak tegas jika ada Content Provider yang nakal, agar masyarakat tidak dirugikan lagi. Dan untuk masyarakat disarankan agar lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan layanan content provider yang menjebak, kecuali pelanggan memang membutuhkan dan setuju dengan konsekuensinya dan jangan lupa pelanggan jika sudah registrasi harus tahu bagaimana un-registrasi layanan tersebut jika tidak lagi dibutuhkan.